whatsapp smart marketer

halnutech

Asita: Krisis Mesir Tak Ganggu Pariwisata RI

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi biro perjalanan wisata Indonesia (Asita) menilai krisis politik dan keamanan yang terjadi di Mesir tidak mengganggu pariwisata RI.

"Krisis yang terjadi di Mesir tidak berdampak pada bisnis pariwisata kita," kata Ketua Umum Asita Chapter DIY, Edwin Ismedi Himna, dalam perbincangannya dengan ANTARA di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, Mesir sampai sejauh ini belum termasuk dalam pasar potensial wisata Indonesia sehingga bukan termasuk negara yang memberikan kontribusi jumlah turis yang besar terhadap pariwisata RI.

Menurut Edwin, di Indonesia sendiri tidak banyak biro perjalanan yang menggarap pasar Mesir secara khusus. "Tidak banyak tour operator yang menawarkan paket wisata ke Mesir secara khusus," katanya.

Jika ada, itu pun disatukan dengan paket wisata religi termasuk Umrah karena jaraknya yang dekat dengan kota bandar Jeddah di Arab Saudi.

Oleh karena itu, dampak kekisruhan yang terjadi di negara yang beribukota di Kairo itu tidak terlampau mempengaruhi pariwisata Indonesia.

Di Yogyakarta sendiri, Edwin menambahkan, jumlah wisatawan Mesir yang berkunjung ke kota itu sangat sedikit bahkan dalam statistik digabungkan dengan negara-negara Afrika dan Timur Tengah.

"Jadi rusuh di Mesir juga tidak memberikan dampak besar terhadap pariwisata khususnya di Yogyakarta," katanya.

Selama ini pihaknya lebih banyak menggarap pasar regional yakni Malaysia dan Singapura yang dari tahun ke tahun memberikan kontribusi jumlah wisman terbesar ke Yogyakarta.

Saat ini pemerintah Indonesia sudah membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Mesir karena krisis politik dan keamanan di negara itu.

Pesawat komersial dan militer juga akan dikerahkan untuk memulangkan WNI di Mesir. Otoritas keamanan di Mesir saat ini bukan lagi polisi melainkan tentara.

Sementara data terakhir Kementerian Luar Negeri menyebutkan, WNI yang berada di Mesir sebanyak 6.149 orang terdiri atas 4.297 mahasiswa, 1.002 tenaga kerja, dan staf KBRI berikut keluarganya. Saat ini, mereka terhubung jejaring komunikasi di 20 posko.

Show comments
Hide comments

Tidak ada komentar

Silahkan berikan komentar yang membangun

Diberdayakan oleh Blogger.