whatsapp smart marketer

halnutech

Rupiah Jumat Pagi Menguat ke Posisi Rp9.170

Jakarta (ANTARA) - Mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Jumat pagi melanjutkan penguatannya kembali ke posisi Rp9.170 dipicu dari tingkat suku bunga acuan (BI rate) yang tetap di 5,75 persen.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta bergerak menguat sebesar 55 poin menjadi Rp9.170 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.225 per dolar AS.

"Rupiah kembali menguat dipicu oleh pelaku pasar yang masih euforia terhadap BI rate yang tetap di posisi 5,75 persen," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta.

Ia mengatakan, tingkat BI rate yang tetap dinilai pelaku pasar keuangan, Pemerintah dapat menjaga angka inflasi pada 2012.

"Ekspektasi inflasi meningkat yang dipicu dari kebijakan BBM, namun hal itu belum pasti, sehingga BI rate tidak berubah dan inflasi diperkirakan masih terjaga," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, BI rate yang tetap juga menunjukkan Pemerintah mempunyai komitmen untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kendati demikian, kata Rully, perlu diwaspadai sentimen negatif di Eropa yang masih cukup kuat dipicu adanya perubahan pemimpin di Yunani dan Perancis sehingga dapat mengubah kebijakan penanganan krisis yang sudah disepakati sebelumnya.

"Pergantian pemimpin di Yunani dan Perancis membuat kebijakan penanganan krisis akan berubah, kondisi itu akan memperlambat perbaikan krisis disana," ujar dia.

Analis pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, BI mempertahankan suku bunga pada 5,75 persen. Keputusan BI itu direspon positif oleh pelaku pasar uang.

Dari dalam negeri, kata dia, Pemerintah akan menyampaikan paket kebijakan penghematan BBM pada 23 Mei mendatang. Kebijakan itu mengindikasikan kecil kemungkinan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi, dan lebih mengutamakan pengendalian konsumsi.

Kebijakan itu mensinyalkan ekspektasi inflasi akan melemah dan ada ruang BI untuk menurunkan BI rate. Kami perkirakan BI rate masih bisa turun 25-50 bps hingga akhir tahun 2012 jika tren nilai tukar rupiah menuju penguatan," kata dia.(rr)
Show comments
Hide comments

Tidak ada komentar

Silahkan berikan komentar yang membangun

Diberdayakan oleh Blogger.