whatsapp smart marketer

halnutech

Korupsi Kecil- kecilan !

Coba anda lihat dan baca baik- baik setiap STROKE dari hasil belanja anda, Pernahkah anda melihat harga Rp.1975, Rp.2525, atau Rp.1880 dan lain- lain masih banyak variasi harga yang dipatok oleh sebuah swalayan, wartel, warnet, toko, minimarket dan lain sebagainya apapun itu istilahnya. Dan ketika anda membayar dengan uang pas misalkan Rp.20000, Rp.15000 dan seterusnya anda tidak menerima kembalian Rp.20, Rp.15 dan anda diam saja dan anda menganggap itu sebagai amal atau anda tidak membutuhkanya sebagai orang yang sudah kaya mungkin ! Sebenarnya itu kesalahan besar anda, penjual masih punya hutang pada anda.

ANDAI setiap saya, anda, kita berbelanja dan kita mempunyai buku catatan pada took, swalayan, mall yang digunakan untuk mencatat kembalian yang tersisa entah itu Rp.24, Rp, 10, Rp. 75 maka jika anda kumpulkan dengan catatan anda berbelanja pada tempat yang sama maka uang terebut akan menjadi banyak dan suatu saat bisa anda minta ANDAI ANDAI ANDAI.

Dari sudut pandang lain ITU merupakan bentuk dari mengambil hak milik orang lain yang jelas- jelas dosa atau merupakan sebuah strategi pemasaran dari seorang Manager Pemasaran, Entahlah yang pasti itu perbuatan tidak baik dan perlu anda PERHITUNGKAN. Jika anda mau menantang perbuatan tidak benar ini coba anda lakukan seperti yang saya jelaskan diatas Coba anda taruh sebuah catatan dan titipkan pada toko atau swalayan tempat langganan anda membeli kebutuhan anda catat harga barang yang mengandung angka puluhan seperti 25,10, 20 setelah beberapa minggu, atau beberapa bulan anda laporkan pada penjual apakah mereka mau membayar kembaian anda !

Satu alasan yang tidak kalah penting ikut andil dalam korupsi kecil- kecilan ini yaitu SECARA sekarang tidak ada pecahan 25 dan 50 rupiah jadi mereka dengan seenaknya menjual produk dengan harga tertera berakhiran puluhan. BETUL !!!

Silahkan anda renungkan
Show comments
Hide comments

1 komentar:

  1. saya sependapat dengan anda. ada satu hal lagi, swalayan sering melakukan pengembalian uang yg digantikan dengan permen. padahal belum tentu kita menyukai permen tsb. tapi karena nilainya kecil, kita sering mengabaikannya. tapi coba pada saat kita tidak mempunyai receh dan mencoba membayar dengan permen. Apakah swalayan mau menerima ? padahal dgn membayar dgn permen berarti swalayan sdh mengakui permen sbg salah satu alat bayar yg syah. trims

    BalasHapus

Silahkan berikan komentar yang membangun

Diberdayakan oleh Blogger.