whatsapp smart marketer

halnutech

Utamakan Keselamatan Nyawa TNI AU atau Pertahanan NKRI

Peristiwa jatuhnya pesawat Hercule C-131 menggerakan hti saya untuk menulis sekaligus memberikan beberapa masukan serta wacana kepada pemerintah. Rabu tanggal 20 Mei 2009 merupakan hari bersejarah bagi Angkata Udara TNI Republik Indonesia , Pesawat Hercules C-131 jatuh di desa Geplak Kabupaten Magetan jam 07.00 pagi

Berbagai spekulasi keluar dari berbagai pihak dan timbulah pertanyaan yang paling mendasar kenapa kok bisa jatuh ? apa karena kurang perawatan, kurang latihan atau human error atau memang benar- benar kesalahan teknis. Pesawat kebanggan Negara Indonesia yang berulang kali membawa bantuan kemanusiaan dan bencana alam dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kenegaraan lainya.

Sejarah bagi bangsa indonesia juga karena indonesia adalah negara pertama kali yang mempunyai pesawat Hercules di kawasan Asia. Pesawat ini mempunyai kemampuan lebih dibanding dengan pesawat lain pada umumnya, Hercules dapat mengangkat beban hingga 100 ton, dan dapat melakukan manufer di area sempit dalam suatu kondisi tertentu. Oleh sebab itu pesawat ini sering digunakan oleh Indonesia untuk melakukan aktifitas dalam jarak penerbangan yang cukup jauh.

Rabu pagi pesawat Hercules ini mengangkat 98 penumpang dari bandara Halim Perdana Kusuma dengan tujuan terakhir biak dan ini merupakan perjalanan rutin pesawat herculer naas ini, salah seorang penumpang mengaku sebelum pesawat jatuh terdengar suara gemuruh pada mesin pesawat yang beberapa saat kemudian pesawat menyambar kebun pohon bamboo dan menyambar 3 rumah warga dan akhirnya jatuh di area persawahan di desa geplak kabupaten Magetan Jawa Timur.

Setelah tiga hari berita jatuhnya pesawat Hercules ini para pakar penerbangan dan pertahanan dan keamanan mulai mengemukakan suaranya, mereka berpendapat jatuhnya pesawat hercules disebabkan karena kurang maintenance (perwatan) dan jarang digunakan padahal pihak TNI AU sendiri mengatakan bahwa peawat hercules C-131 ini masih layak terbang. Dari spekulasi yang muncul timbul pertanyaan lalu berapa sebenarnya biaya yang dianggarkan pemerintah untuk perawatan aset TNI AU apakah kurang daripada cukup atau malah dikorupsi oleh pihak- pihak tertentu, Selain itu juga muncul pendapat sebetulya gaji seorang TNI AU yang bertugas mengamankan Negara itu berapa sih ? Dari beberapa sumber saya mendapatkan informasi bahwa gaji TNI setelah di kalkulasi korang lebih Rp. 2.500.000 per bulan apakah sudah sejahtera seorang yang bertugas menjaga sebuah bangsa hanya mendapatkan fee duajuta setengah perbulan.

Pemerintah kurang serius mengelola aparatur negara, mengurus kesejahteraan saja tidak memadai. Tetapi kenapa bercita- cita atau berprofesi sebagai tentara nasional indonesia (TNI) masih menjadi profesi yang menjajikan bagi sebagian masyarakat kita ? apa karena gengsi atau karena dipandang bersahaja oleh orang lain, namun dibalik keperkasaan itu semua sebetulnya struktur di dalam tubuh TNI baik AL, AU maupun AD kurang begitu terurus dan memperihatinkan terutama dari kesejahteraan para anggotanya. Pemerintah harus memberikan perhatian khusus bagi para TNI (AL, AU dan AD ) mereka mengemban tugas besar untuk keutuhan bangsa dan negara dan seharusnya pemerintah memberikan pelayanan yang lebih.

Jatuhnya Pesawat Hercules C-131 ini menjadi pelajaran bagi kita semua terutama bagi TNI AD khususnya dan bagi pemerintah Indonesia pada umumnya.
Show comments
Hide comments

Tidak ada komentar

Silahkan berikan komentar yang membangun

Diberdayakan oleh Blogger.