Ketiga Kalinya, Bandara Dumai Ditutup Gara-gara Asapn

"Hari sebelumnya jarak pandang masih 500 meter. Akibat semakin buruknya kualitas udara saat ini, Bandara Pinang Kampai kembali kita tutup sementara waktu sampai cuaca kembali normal dengan jarak pandang diatas 2.000 meter," terang Sayed.
Ia menerangkan, saat ini kondisinya hampir sama dengan dua hari sebelumnya, karena penundaan penerbangan hanya terjadi pada satu jadwal yakni untuk awak pesawat jenis Foker 100, Pelita Air yang juga mengangkut sejumlah karyawan PT Chevron Pasific Indonesia (CPI).
"Pesawat ini sudah berada di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru. Rencananya akan diterbangkan sekitar pukul 08.00 WIB dan sampai di Dumai sekitar pukul 08.45 WIB. Namun akibat cuaca yang masih belum memungkinkan, kita menundanya hingga beberapa jam mendatang," jelasnya.
Menurut Sayed, cuaca buruk yang menyebabkan tertundanya jadwal penerbangan dalam tiga hari berturut-turut ini sangat merugikan pihaknya terutama dalam sisi materil. "Semua agenda menjadi bergeser akibat tertundanya jadwal penerbangan. Hal ini jika di hitung-hitung sudah merugikan kita dalam hal materil," jelasnya.
Selain kerugian di pihak managemen Bandara Pinang Kampai, menurut Sayed, kerugian materil juga berkemungkinan terjadi pada sejumlah penumpang pesawat Pelita Air yang di carter oleh PT CPI. "Akibat penundaan penerbangan ini, tentu secara oromatis juga akan menunda segala kegiatan kantor dan bisnis lainnya. Kondisi ini juga sangat berpotensi mendatangkan kerugian materil bagi mereka," imbuhnya.
BERI KOMENTAR