whatsapp smart marketer

halnutech

Bunga Utang Semakin Berat Membebani

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi XI DPR, Kemal Azis Stamboel, di Jakarta, Minggu (11/9/2011), mengingatkan, utang telah membebani anggaran dalam skala yang semakin mengkhawatirkan. Bahkan, beban bunga utang terus meningkat. Sejak 2011 telah menembus Rp 100 triliun dan pada 2012 diproyeksikan mencapai Rp 123,1 triliun.

”Jumlah ini setara dengan 12,9 persen dari total belanja pemerintah pusat atau 1,5 persen dari PDB. Jadi, seperdelapan belanja pusat untuk membayar bunga utang,” ujar anggota Fraksi PKS ini.

Beban akan semakin besar kalau ditambah cicilan pokok utang luar negeri dan pembayaran pokok utang domestik. Beban ini mengurangi ruang fiskal kita untuk alokasi anggaran akselerasi pembangunan. RAPBN 2012 mencantumkan, cicilan pokok utang luar negeri mencapai Rp 47,26 triliun.

Hal ini akan bertambah dengan refinancing atas pelunasan SBN di mana SBN netto tahun 2012 mencapai Rp 134,56 triliun.

”Ke depan sebaiknya penerbitan SBN netto tahun berjalan harus lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hal ini agar utang negara menurun tidak hanya sebagai persentase dari PDB, namun juga secara absolut sehingga akan menurunkan beban bunga utang secara progresif dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Show comments
Hide comments

Tidak ada komentar

Silahkan berikan komentar yang membangun

Diberdayakan oleh Blogger.